Dikutip dari Daily Mail, MU sudah mengajukan proposal yang nantinya akan mengetatkan pengeluaran yang bisa dilakukan klub-klub yang berlaga di Premier League. Pembahasan terhadap hal tersebut dijadwalkan akan dilakukan pada Kamis (6/9/2012) ini waktu setempat.
Ide yang diajukan pihak MU ini sesungguhnya sama dengan konsep financial fair play milik UEFA. Nantinya setiap klub diwajibkan untuk menyeimbangkan neraca keuangannya, antara pemasukan dan pengeluaran. Musim lalu, City menjadi klub dengan jumlah kerugian paling besar di Liga Inggris yakni mencapai 197 juta poundsterling di antaranya sebagai hasil pembeliam Sergio Aguero, Samir Nasri dan Gael Clichy.
Fakta inilah yang kemudian memunculkan isu kalau upaya MU mengajukan aturan baru ini semata demi menjegal langkah The Citizens mendominasi Liga Inggris. Beberapa pesaing MU, seperti Chelsea dan Liverpool sesungguhnya juga merugi musim lalu, namun jumlahnya tak serapa dibanding City yakni masing-masing hanya 69 juta poundsterling dan 49 juta poundsterling.
Meski tercium upaya menjegal City di balik pengajuan proposal tersebut, namun ide yang dilontarkan MU diyakini banyak dapat dukungan. Salah satunya dari Presiden Wigan Athletic, Dave Whelan.
"Proposal ini datang dari Manchester United — saya pikir City akan terkejut dengannya — tapi saya pikir seharusnya memang ada pengaturan pengeluaran. Beberapa klub melakukan pembelian di luar kemampuan mereka dan kemudian terlibat dalam masalah, lihat saja Portsmouth. Sesuatu harus dilakukan jadi kami mendukung pembatasan ini," sahut Whelan.
Sementara itu, Presiden Eksekutif MU, David Gill, yakin kalau upaya mengetatkan keuangan klub-klub di Liga Inggris bakal dapat dukungan dari banyak pihak.
"Kami sudah memiliki regulasi soal finansial di (Divisi) Championship dan Liga Champions, jadi kami harus melakukannya," sahut Gill.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar