BOGOR--MICOM: Majelis Wali Amanah (MWA) dan Panitia Pemilihan
Rektor (PPR) Institut Pertanian Bogor (IPB) melarang calon-calon rektor
yang nantinya lolos verifikasi atau masuk sembilan besar melakukan
promosi atau berkampanye di luar kampus.
Ketua MWA Chozin mengatakan Sistem Pemilihan Rektor(Pilrek) IPB saat
ini berbeda dengan pilrek-pilrek sebelumnya. Menurutnya, pilrek tahun
lalu lebih jor-joran, namun untuk saat ini, aturan pilrek lebih
sederhana.
"Dengan aturan lebih sederhana ini diharapkan lebih baik. Tidak ada
hura-hura. Tidak ada kampanye besar-besaran. Kalau dulu siapa yang
berdana besar, boleh promosi memperkenalkan diri dengan pasang iklan
besar di mana-mana. Sekarang enggak boleh," katanya.
Ketua PPR Toto Toharmat menjelaskan, semua proses dan kebutuhan
untuk memperkenalkan para balon atau kampanye dilakukan oleh MWA dan
PPR. Sosialisasi sembilan bakal calon rektor (BCR) akan digelar mulai 22
Oktober hingga 31 Oktober.
"Semua biaya untuk promosi dari IPB. Mereka atau kesembilan bakal
calon itu dilarang kampanye di luar. Termasuk pasang iklan," kata dia.
Jika pada pelaksanaannya ada calon rektor yang mempromosikan diri
dengan berkampanye di luar atau juga dengan memasang iklan, menurut
Chozin dan Toto, merupakan sebuah pelanggaran.
"Itu melanggar. Tapi itu diluar kontrol kita. Kalau pun ada,
himbauan saja atau menyarankan kepada calon. Kalau calon rektor punya
integritas, kami pikir tidak mungkin melakukan hal itu," kata Chozin.
Ia menambahkan, rektor IPB incumbent dan beberapa calon rektor lain
yang juga incumbent harus mengambil cuti. Totalnya ada 11 orang yang
incumbent, termasuk rektor. "Jadi mereka harus mundur sementara. Ini,
untuk menjaga agar tidak mempengaruhi mahasiswa atau fasilitas IPB,"
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar