JAKARTA, KOMPAS.com - Operator seluler Smartfren meraup untung besar dari layanan data. Layanan data atau internet untuk perangkat mobile, menyumbang 70% dari total pendapatan Smartfren.
Hal
ini diungkapkan oleh Deputy CEO Commercial Smartfren Djoko Tata Ibrahim
usai meluncurkan ponsel Xtream Hotspot di Jakarta, Selasa (25/9/2012).
Ia mengatakan, pelanggan data Smartfren saat ini berjumlah 2,5 juta
pelanggan. Jumlah pelanggan data ini diharapkan tumbuh menjadi 3 juta
pada akhir tahun.
Sementara untuk pelanggan layanan BlackBerry, saat ini mencapai lebih dari 300 ribu.
Berdasarkan
laporan keuangan Smartfren pada semester I tahun 2012, perusahaan
operator seluler CDMA ini mencatat kenaikan pendapatan usaha bersih
50,5% menjadi Rp 670,25 miliar, dari periode yang sama tahun lalu
sebesar Rp 445,18 miliar.
Layanan data menyumbang pendapatan
terbesar dengan pertumbuhan Rp 158,57% menjadi 484,31 miliar dari Rp
187,30 miliar. Hal ini tak lepas dari kampanye "I Hate Slow" yang gencar
dipromosikan lewat media massa.
Djoko mengatakan, pendapatan
Smartfren setiap bulannya naik sebesar 8%. Rata-rata pendapatan per
pelanggan (Average revenue per user-ARPU) Smartfren pun telah meningkat
menjadi Rp 14 ribu per pelanggan.
Secara keseluruhan, Smartfren
memiliki total pelanggan 8,5 juta. Akhir tahun ini mereka menargetkan
jumlah pelanggan bisa meningkat jadi 10 juta. Djoko optimis target ini
bisa tercapai karena jumlah pelanggannya terus naik sekitar 500 ribu
setiap bulannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar