Jakarta, detik.com - Windows Server 2012 sepertinya menjadi
komoditi panas di ranah TI enterprise. Sejumlah vendor perangkat saling
melontarkan dukungan sistem terhadap produk besutan Microsoft itu.
Dell
misalnya, pengguna server generasi ke-12 Dell PowerEdge disebut dapat
mengoptimalkan kedinamisan infrastruktur virtualisasi yang disediakan
oleh Windows Server 2012 Hyper-V untuk scale dan mengamankan workload.
Hal
ini termasuk untuk urusan mencari efektivitas biaya dalam virtualisasi
pada data center, mengelola infrastruktur secara efisien, serta
membangun lingkungan cloud.
"Secara menyeluruh dibuat
untuk virtualisasi dengan adanya dukungan memori besar dan peningkatan
throughput IO, server generasi ke-12 PowerEdge memungkinkan pelanggan
untuk memaksimalkan platform virtualisasi secara komprehensif yang
ditawarkan dalam Windows Server 2012," kata Dell.
"Hal ini akan
membantu administrator TI untuk menciptakan kedinamisan data center dan
infrastruktur cloud yang memberikan beban pekerjaan, jaringan dan solusi
storage yang fleksibel," lanjutnya.
Dell khususnya menyoroti
kemampuan server PowerEdge M420 dan C6220 yang diklaim mampu memberikan
kepadatan pada simpul virtualisasi yang memacu pertumbuhan skalabilitas
dari lingkungan Windows Server 2012 Hyper-V.
"Pengelolaan server
yang terdapat pada Dell PowerEdge, Integrated Dell Remote Access
Controller (iDRAC) 7 with Lifecycle Controller, menyederhanakan
pengelolaan perangkat keras dan mengintegrasi secara mulus dengan System
Center 2012 yang menawarkan efisiensi dan produktivitas TI yang
ditingkatkan dalam lingkungan virtual dan fisik Windows Server 2012,"
lanjut vendor asal Amerika Serikat itu.
Windows Server 2012 dan
pelanggan Dell PowerEdge disebutkan juga dapat mengimplementasikan,
update, monitor dan memelihara server-server Dell secara otomatis di
lingkungan fisik dan virtual melalui pengintegrasian OpenManage dengan
Microsoft System Center.
"PowerEdge dapat diupdate dengan
performa hingga mencapai 11 kali lebih cepat dan dalam 81 persen langkah
lebih sedikit dari server-server HP dibandingkan dengan OS dari
multi-vendor dan lingkungan hypervisor," pungkasnya.
Selain Dell,
dukungan terhadap Windows Server 2012 juga mengalir dari Hitachi Data
Systems (HDS). Vendor asal Jepang ini menyatakan, Hitachi Virtual
Storage Platform (VSP), Hitachi Unified Storage (HUS), dan Hitachi
Compute Blade kini telah memiliki sertifikasi penuh untuk mendukung
Windows Server 2012.
Sistem operasi Windows Server 2012
menyediakan infrastruktur agar pelanggan HDS dan Microsoft bisa
mendistribusikan dan menjadi host bagi aplikasi Microsoft Windows dan
Linux.
"Windows Server 2012 adalah salah satu rilis yang sangat
signifikan dari Microsoft hingga kini," kata Jim Beckman, Vice President
Alliances Hitachi Data Systems.
"Dengan solusi teknologi HDS
dan Microsoft Windows Server 2012, pelanggan kini bisa menempatkan dan
mengelola aplikasi Microsoft di lingkungan infrastruktur yang always-on,
selalu siap. Para pelanggan kami telah siap meluncurkan Windows Server
2012 pada lingkungan TI produksi mereka dengan rencana untuk memperluas
skala baik bagi aplikasi Microsoft Windows maupun Linux," imbuhnya.
Windows
Server 2012 disebutkan telah menetapkan pondasi untuk penerapan solusi
Hitachi di atas Microsoft Private Cloud Fast Track. Solusi-solusi
tersebut mengombinasikan solusi komputasi dan storage Hitachi dengan
infrastruktur jaringan yang sesuai standar industri serta Windows Server
2012 Hyper-V dan piranti lunak System Center 2012.
Solusi-solusi
tersebut menawarkan integrasi dengan System Center Virtual Machine
Manager 2012 dengan migrasi mesin virtual secara live dan transparan.
Mereka juga mendukung sumber daya komputasi dan storage untuk provisi
mesin virtual secara cepat dengan dukungan penuh bagi System Center
Orchestrator 2012.
Skalabilitas Microsoft Windows Server 2012
dengan clustering Hyper-V dan Microsoft memungkinkan HDS memberikan
dukungan hingga 64 noda dan ribuan mesin virtual pada solusi cloud
Hitachi, yaitu solusi infrastructure-as-a-service (IaaS) dan
platform-as-a-service (PaaS) untuk menjawab tantangan permintaan saat
ini.
Aplikasi Microsoft dapat bermigrasi antara mesin virtual
yang terpasang pada data center yang sama atau data center yang berbeda
dengan gangguan minimum, sehingga memungkinkan penerapan dukungan atas
aplikasi kritis pada platform x86.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar