Minggu, 04 November 2012

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Bisa Capai 6,3%?

VIVAnews - Menteri Perekonomian, Hatta Radjasa, memperkirakan, target pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2012 akan tumbuh sesuai target. Rencananya Indonesia akan tumbuh 6,3-6,4 persen.

"Saya optimis target pertumbuhan ekonomi tidak akan meleset dari rencana semula, sekitar 6,3-6,4 persen," kata Hatta seusai memberikan kuliah umum di Universitas Hazyim Azhari, Jombang, Jawa Timur, Minggu 4 November 2012.

Menurut Hatta, kenaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia itu disebabkan oleh kondisi investasi di dalam negeri yang terus menggeliat. Selain itu kondisi APBN juga dinilai lebih baik dibanding kuartal II-2012. 

Apalagi, kata Hatta, pertumbuhan ekonomi Indonesia selama ini juga ditopang oleh besarnya daya beli konsumsi masyarakat. "Daya konsumsi kita masih cukup kuat. Walau ekspor turun, tapi impor juga drop, sehingga neraca perdagangan kita juga positif," tambahnya.

Rencananya Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal III besok. Seperti diketahui, BPS melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diukur berdasarkan kenaikan produk domestik bruto (PDB) pada kuartal II-2012 mencapai 6,4 persen.

Angka tersebut naik dibandingkan dengan periode yang sama 2011 sebesar 6,3 persen. Adapun secara kumulatif, pertumbuhan ekonomi semester I-2012 tumbuh 6,3 persen dari semester I-2011.

Dengan pertumbuhan sebesar 6,3 persen pada kwartal ke III tersebut, maka menurut Hatta pertumbuhan sampai akhir tahun dapat tercapai 6,4 persen.

Mengenai perkembangan ekonomi dunia pada tahun depan, Hatta optimistis ekonomi dunia tahun depan akan lebih baik daripada tahun ini. Pemerintah berharap ekonomi dunia mampu kembali tumbuh 3,9 persen, tahun depan. "Setelah melambat tahun ini, tahun depan pertumbuhan ekonomi dunia akan membaik,"tambahnya.

Negara maju dan berkembang, mampu tumbuh masing-masing 1,9 persen dan 5,9 persen. Saat ini pun negara-negara berkembang Asia sudah tumbuh kembali 7,5 persen diiringi perdagangan dunia yang tumbuh 5,1 persen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar