Kamis, 15 November 2012

Lebih Mahal, Mengapa Foxconn Pekerjakan Robot?

KOMPAS.com — Foxconn, raksasa manufaktur elektronik asal China yang sering dikritik soal perlakuan buruknya terhadap pekerja, dikabarkan mulai menggantikan buruh pabrik dengan robot. 

Sebanyak 10.000 robot bernama "Foxbot" dilaporkan telah tiba di setidaknya satu pabrik Foxconn. Lainnya, sebanyak 20.000 unit, dijadwalkan menyusul pada akhir tahun.

Tiap unit robot ini berharga 20.000 dollar AS-25.000 dollar AS. Jumlah tersebut tiga kali lipat lebih besar dibandingkan gaji tahunan rata-rata pekerja Foxconn.

Apa alasan Foxconn memilih solusi robot yang lebih mahal ketimbang mempekerjakan tenaga manusia?

Pada Juli 2011, pendiri dan chairman Foxconn, Terry Gou, pernah menjelaskan bahwa langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan juga sebagai solusi atas upah buruh yang terus naik.

Selain itu, ribuan robot tersebut akan menggantikan tugas manusia yang dianggap berbahaya dan membosankan. 

Alasan lain, banyaknya kasus bunuh diri pekerja di pabrik-pabrik Foxconn yang sepertinya membuat pusing para petinggi Foxconn.

Sebelum rencana penggantian pekerja dengan robot ini diumumkan tahun lalu, setidaknya 16 pegawai Foxconn melakukan bunuh diri sejak 2010 di salah satu pabriknya di Shenzen, China. 

Kebanyakan pelaku bunuh diri melakukan aksinya dengan meloncat dari ketinggian gedung sehingga Foxconn memasang "jaring anti-bunuh diri" untuk mencegah kejadian serupa. Banyaknya kasus bunuh diri ini pun membuat Foxconn terpaksa menaikkan gaji pekerja sebesar 25 persen.

Fasilitas Foxconn juga beberapa kali dilanda kerusuhan pekerja. Akhir September lalu, pabrik di Taiyuan sempat tutup selama 24 jam karena kerusuhan yang melibatkan 2.000-an pekerja. Kabarnya, 3.000 hingga 4.000 pekerja juga sempat mogok pada awal Oktober lalu, tetapi dibantah oleh Foxconn.

Rentetan masalah di atas diharapkan hilang saat pasukan Foxbot datang menggantikan para pekerja yang ada sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar