Kamis, 08 November 2012

Jokowi Ancam "Blacklist" Kontraktor Nakal

JAKARTA, KOMPAS.com — Insiden ambruknya atap satu bangunan SDN 03 Pagi Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, mendapat sorotan khusus dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Pasalnya, ada dugaan insiden itu terjadi akibat ulah pemborong proyek yang tak sesuai dengan kualifikasi. 

Saat pria yang akrab disapa Jokowi tersebut melakukan peninjauan, Kamis (8/11/2012) siang, mantan Wali Kota Solo itu menegaskan, dirinya akan mem-blacklist pemborong atau kontraktor yang tak jujur dalam melaksanakan proyek, terlebih proyek pemerintahan. 

"Kalau pemborongnya enggak benar, ya kita blacklist. Sah toh?" ujar Jokowi di sela-sela kunjungannya tersebut. 

Proyek renovasi SDN 03 Pagi Rawamangun itu dipegang oleh PT Halomoan Putra Sejati dengan nilai proyek sebesar Rp 1,2 miliar. Rencananya, proyek renovasi berat satu kompleks sekolah yang dimulai 1 Oktober 2012 tersebut rampung pada 15 Desember 2012 mendatang. 

Jokowi menerangkan, anggaran sebesar Rp 1,2 miliar tersebut untuk penggantian seluruh bagian bangunan sekolah. Antara lain, plafon, keramik, kusen, dan atap bangunan. 

Namun, karena proyek tersebut belum rampung, Jokowi tidak bisa memperkirakan apakah anggaran proyek telah sesuai dengan kualifikasi atau belum. 

"Ini kalau sudah jadi, baru saya ngerti. Lah wong bangunannya belum jadi gimana mau ngomentari. Yang dipasang apa juga enggak kelihatan kok," tuturnya. 

Dalam peninjauannya, Jokowi memerintahkan Inspektorat Dinas Pendidikan DKI serta Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur untuk memeriksa kembali material bangunan yang akan digunakan dalam proyek renovasi tersebut. Secara khusus, ia juga meminta untuk menyelidiki penyebab ambruknya SDN 03 Rawamangun itu. 

Soal sanksi pemborong atau kontraktor nakal, Jokowi mengaku akan melakukan koordinasi dengan jajaran terkait. Namun, Jokowi lebih mementingkan proyek renovasi itu rampung sesuai dengan rencana dan sesuai kualitas yang diharapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar