Selasa, 06 November 2012

Anti-Jepang di China Berkah untuk Merek ”Netral”

Beijing, KompasOtomotif – Sengketa teritorial antara Jepang dan China yang menimbulkan gejolak penolakan dan gelombang protes anti-Jepang di China beberapa waktu lalu tak sepenuhnya berbuntut negatif. Paling tidak, untuk pabrikan nonJepang seperti GM, Ford, hingga Hyundai-KIA yang justru merasa seperti ketiban durian runtuh dalam sebulan terakhir.

Seiring adanya aksi boikot produk Jepang, terutama mobil, oleh masyarakat China, kenaikan permintaan terjadi sangat signifikan untuk dua merek Amerika (GM dan Ford) bulan lalu di negeri tirai bambu. Ford mengalami kenaikan 48 persen menjadi  60.518 unit, sedang GM memecahkan rekor sendiri dengan permintaan naik 14 persen menjadi 250.000 unit.

Merek lain, seperti Hyundai Motor dan KIA mengumumkan kenaikan penjualan 9,5 persen dengan total penjualan 127.827 unit, bulan lalu. ”Mobil non Jepang mendapat keuntungan karena sengketa lahan. Yang untung adalah pabrikan selain Jepang, dan ini akan terjadi hingga beberapa bulan ke depan di China,” ujar Suh Sung-moon, analis dari Korea Investment & Securities.

Tak cuma merek Amerika dan Korea, penjualan mobil-mobil Eropa juga naik drastis, seperti yang diberitakan Reuters beberapa waktu lalu, BMW menjual 55 persen mobil lebih banyak dibandingkan September lalu. Audi juga naik 22,5 dari bulan sebelumnya (September). Kondisi berkebalikan dialami Toyota, dengan penjualan di China yang terjun bebas sekitar 40 persen September lalu. Mazda, Honda, Nissan, dan sejumlah merek Jepang lainnya .

Sampai kapan? Analis di Shanghai bahkan pernah mengatakan kalau ”luka” yang dialami masyarakat China bakal berlangsung selamanya. Sebuah analisis dan berita bagus untuk merek Amerika, Jerman, dan Korea di China.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar