Senin, 24 September 2012

PT KA: Kami Rugi, Tarif Commuter Line Harus Naik

VIVAnews - PT Kereta Api Commuter Jabodetabek (KCJ) memastikan tarif KRL Commuter Line naik sebesar Rp2.000 per 1 Oktober 2012. Kenaikan tersebut dilakukan karena PT KCJ selama ini terus mengalami kerugian.

"Kenapa kami naikkan, karena kami rugi, selama ini kami tidak dapat subsidi. Untuk penambahan 20 kereta saja kami harus pinjam uang dari bank, untuk pinjam ke bank kan ada cost," ujar Direktur Keuangan PT KCJ, Tri Handoyo, dalam konferensi pers di kantornya, gedung JRC lantai dasar, Jalan Ir H.Juanda, Jakarta Pusat, Senin 24 September 2012.
"Untuk sekarang saja, kami terbebani biaya pembelian kereta dari Jepang yang penambahannya dilakukan setiap tahunnya," ujarnya.

Namun ditanya berapa total kerugian yang dialami oleh PT KCJ, ia enggan membeberkan. "Yang pasti rugi, percayalah," kata Handoyo.

Ia mengatakan, kerugian tersebut bisa dilihat dari biaya operasional per orang. Menurutnya dengan adanya kenaikan ini PT KCJ masih mengalami kerugian.

Untuk rute Jakarta - Bogor, kata dia, biaya operasional yang dikeluarkan adalah Rp10.700 per orang. Dengan nilai tarif saat ini, yakni Rp7.000 per orang, maka KCJ menderita rugi Rp3.700 per orang. "Jadi dengan naik Rp2.000 juga kami masih nombok," kata dia.

Dia menambahkan saat ini pihaknya juga terus melakukan peningkatan sarana dan prasaran KRL. (eh)


"Kami naikkan tarif karena kepepet, karena tarif yang berlaku saat ini belum mencukupi untuk melaksanakan rencana peningkatan keandalan sarana dan prasarana serta pengembangan KRL," katanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar