Jumat, 14 September 2012

Angkasa Pura II Jajaki IPO

JAKARTA--MICOM: PT Angkasa Pura II Persero berencana menjajaki peluang penawaran saham perdana (IPO). Langkah ini ditempuh sebagai salah satu cara pendanaan pengembangan Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Wakil Direktur Utama AP II Rinaldo J. Aziz di Jakarta, Jumat (14/9), mengatakan sumber pembiayaan pengembangan Terminal 3 tahap awal berasal dari kas internal, obligasi, dan IPO.

"Tahap pertama, Terminal 3 memerlukan biaya sekitar Rp6-7 triliun. Pengembangannya diperkirakan selesai dua sampai tiga tahun mendatang,"ujarnya.

Menurutnya, dana Rp6-7 triliun sudah termasuk pengembangan apron. Untuk Terminal 3 hanya membutuhkan biaya sekitar Rp4,5 triliun. Bila dalam waktu dua sampai tiga tahun ke depan pengembangan Terminal 3 belum tuntas, opsi yang dipilih salah satunya IPO.

"Kalau dua sampai tiga tahun, kami masih mampu untuk menggunakan dana internal. Setelah itu, kalau pembangunannya berlanjut akan bisa jadi kami memilih obligasi, jual saham, atau pinjaman perbankan," ungkapnya.

Saat ini, ketiga opsi tersebut masih terus dikaji. Bila menggunakan pinjaman perbankan, ia mengharapkan bunga yang dibebankan kepada perseroan lebih ringan. Begitu juga dengan penerbitan obligasi.

"Namun, bila kami membangun Terminal 3 dan lainnya dalam waktu yang bersamaan, tentu obligasi menjadi pilihan utama," ujarnya.

Dalam dokumen Konektivitas sebagai Kunci Suksesnya Perluasan Ekonomi untuk Kesejahteraan di seluruh wilayah Tanah Air, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa menguraikan pengembangan terminal dengan kapasitas saat ini 22 juta penumpang per tahun (JPT) dengan utilitas 51,5 JPT.

Terminal 1 nantinya dapat menampung 18 JPT, Terminal 2 sebanyak 19 JPT, Terminal 3 sebanyak 25 JPT, serta Terminal 4 sekitar 25 JPT. Nantinya, setelah selesai dibangun akan dapat menampung 87 JPT.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar