Senin, 24 September 2012

Calon Rektor IPB Dilarang Berkampanye

BOGOR--MICOM: Majelis Wali Amanah (MWA) dan Panitia Pemilihan Rektor (PPR) Institut Pertanian Bogor (IPB) melarang calon-calon rektor yang nantinya lolos verifikasi atau masuk sembilan besar melakukan promosi atau berkampanye di luar kampus.

Ketua MWA Chozin mengatakan Sistem Pemilihan Rektor(Pilrek) IPB saat ini berbeda dengan pilrek-pilrek sebelumnya. Menurutnya, pilrek tahun lalu lebih jor-joran, namun untuk saat ini, aturan pilrek lebih sederhana.

"Dengan aturan lebih sederhana ini diharapkan lebih baik. Tidak ada hura-hura. Tidak ada kampanye besar-besaran. Kalau dulu siapa yang berdana besar, boleh promosi memperkenalkan diri dengan pasang iklan besar di mana-mana. Sekarang enggak boleh," katanya.

Ketua PPR Toto Toharmat menjelaskan, semua proses dan kebutuhan untuk memperkenalkan para balon atau kampanye dilakukan oleh MWA dan PPR. Sosialisasi sembilan bakal calon rektor (BCR) akan digelar mulai 22 Oktober hingga 31 Oktober.

"Semua biaya untuk promosi dari IPB. Mereka atau kesembilan bakal calon itu dilarang kampanye di luar. Termasuk pasang iklan," kata dia.

Jika pada pelaksanaannya ada calon rektor yang mempromosikan diri dengan berkampanye di luar atau juga dengan memasang iklan, menurut Chozin dan Toto, merupakan sebuah pelanggaran.

"Itu melanggar. Tapi itu diluar kontrol kita. Kalau pun ada, himbauan saja atau menyarankan kepada calon. Kalau calon rektor punya integritas, kami pikir tidak mungkin melakukan hal itu," kata Chozin.

Ia menambahkan, rektor IPB incumbent dan beberapa calon rektor lain yang juga incumbent harus mengambil cuti. Totalnya ada 11 orang yang incumbent, termasuk rektor. "Jadi mereka harus mundur sementara. Ini, untuk menjaga agar tidak mempengaruhi mahasiswa atau fasilitas IPB," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar