Rabu, 17 Oktober 2012

Pasar Properti RI Terbaik di Kawasan Asia Pasifik

JAKARTA--MICOM: Konsultan properti internasional Jones Lang LaSalle menyatakan pasar properti di Jakarta dalam triwulan III/ 2012 menunjukkan kinerja pertumbuhan positif di tengah kelesuan pasar properti Asia Pasifik.

"Ketika sebagian pasar di kawasan Asia Pasifik mengalami perlambatan atau kelesuan, pasar properti di Indonesia menawarkan alternatif investasi yang menarik," kata Chairman Jones Lang LaSalle Indonesia Lucy Rumantir di Jakarta, Rabu (17/10).

Menurut Lucy Rumantir, pertumbuhan pasar properti di Jakarta tetap tumbuh positif antara lain karena memberikan tingkat pertumbuhan yang cukup baik dan berkelanjutan.

Ia berpendapat kinerja yang positif itu tercermin dari kenaikan yang signifikan baik dari sisi pasokan maupun permintaan dan sama sekali tidak tampak tanda-tanda perlambatan pasar.

Melihat animo pasar yang cukup tinggi, ujar dia, para pengembang lokal juga terlihat semakin agresif dalam meluncurkan berbagai proyek baru pada saat ini. "Kinerja pasar yang demikian positif akan terus berlanjut," katanya.

Didukung oleh kondisi ekonomi yang stabil dan permintaan domestik yang tinggi, tren pertumbuhan pasar properti di Jakarta sekarang ini masih akan berlanjut dalam dua tahun ke depan.

Lucy mengemukakan, proyeksi pertumbuhan pasok dan permintaan yang didukung oleh fundamental ekonomi dan demografi lokal yang cukup solid menunjukkan bahwa tren kenaikan tingkat hunian atau tingkat penjualan akan mendorong pertumbuhan harga jual maupun tarif sewa seperti yang terjadi belakangan ini.

"Hal ini pulalah yang mendorong investor manca negara mulai meningkatkan aktivitas bisnisnya di Indonesia, khususnya Jakarta," katanya.

Berdasarkan data Jones Lang La Salle, di kawasan pusat bisnis di Jakarta, penyerapan ruang kantor selama triwulan III naik 6,5 persen sehingga total penyerapan sejak bulan Januari sampai dengan September mencapai sekitar 250 ribu meter persegi dan tingkat hunian meningkat menjadi 91,2 persen.

Hal tersebut mendorong pemilik gedung menaikkan tarif sewa mereka yang dalam triwulan ini tercatat rata-rata meningkat 7,8 persen.

Maraknya pertumbuhan juga terlihat di sektor ritel yang didorong baik ekspansi peritel lokal maupun asing yang berlomba-lomba membuka tokonya di pusat-pusat perbelanjaan baru di Jakarta.

Penyerapan ruang ritel sewa naik 85 persen mencapai sekitar 88.770 meter persegi dan mendorong tingkat hunian menjadi 89,5 persen di akhir September 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar