VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
penyebab utama inflasi September sebesar 0,01 persen adalah harga emas
perhiasan yang terus naik mengikuti harga internasional. Penyebab
lainnya itu kenaikan upah Asisten Rumah Tangga (ART) dan kenaikan cukai
rokok.
Kepala BPS, Suryamin menjelaskan emas termasuk dalam
kelompok sandang yang yang mengalami inflasi sebesar 1,47 persen dan
memberikan andil inflasi sebesar 0,11 persen. Komoditas yang dominan
memberikan sumbangan terhadap inflasi adalah emas perhiasan 0,11 persen.
"Pengaruh
harga emas internasional, terjadi di 64 kota. Tegal, Bengkulu dan
Malang naik 8 persen sedangkan Kota-kota IHK lainnya harga emas naik 4-7
persen," kata Suryamin di Jakarta, Senin 1 Oktober 2012.
Selain
emas, kenaikan upah ART juga mengalami kenaikan harga. Meningkatnya
permintaan ART setelah hari raya lebaran ikut meningkatkan upah ART.
Kenaikan upah ART terjadi di 20 kota, dimana Jakarta menjadi kota
tertinggi sebesar 10 persen dan diikuti Jember 6 persen. Suryamin
berharap kenaikan upah ART ini dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat bawah.
Komoditas lainnya yang menyebabkan inflasi
adalah kenaikan harga rokok kretek akibat kenaikan cukai rokok sebesar
1,9 persen. Ia menjelaskan kenaikan rokok ini berpengaruh kecil namun
selalu naik secara gradual. Kenaikan harga rokok terjadi di 39 kota IHK
dimana tertinggi terjadi di Kupang sebesar 8 persen dan terendah terjadi
di Jakarta dan Tangerang masing-masing 6 persen.
Kenaikan sewa
rumah juga menyebabkan inflasi dengan memberi andil 0,03 persen.
Kenaikan sewa rumah terjadi di 11 kota IHK. Lalu diikuti kenaikan harga
jeruk yang memiliki andil inflasi 0,02 persen. Hal terakhir yang
menyebabkan inflasi nasional adalah uang sekolah SD, SMA dan kuliah
akademi/perguruan tinggi menyebabkan inflasi masing-masing 0,02 persen
dan SLTP sebesar 0,01 persen.
Untuk komoditas penghambat inflasi,
BPS mencatat harga daging ayam ras mengalami penurunan hingga 5,8
persen akibat pasokan yang banyak. Penurunan harga daging ayam ras
terjadi di 62 kota IHK dimana yang tertinggi terjadi di Singkawang dan
Pare-Pare sebesar 21 persen lalu diikuti Pontianak sebesar 21 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar