Minggu, 21 Oktober 2012

Investasi FTZ Batam Capai US$2,2 Juta selama September

BATAM--MICOM: Nilai investasi asing di Kawasan Pelabuhan dan Perdagangan Bebas Batam selama September 2012 mencapai US$2,2 juta, turun dibanding dua bulan sebelumnya.

Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam) Ilham Eka Hartawan di Batam, Minggu (21/10), mengatakan investasi tersebut berasal dari dua perusahaan yaitu produsen kabel listrik asal Singapura dan perusahaan ekspor-impor asal Ukraina yang masing-masing joint venture dengan perusahaan asal Indonesia.

Sementara itu, kata dia, berdasarkan laporan investasi bulanan penerbitan Izin Usaha tetap (IUT) BP Batam, pada Agustus 2012 ada lima perusahaan asing berinvestasi senilai US$26,6 juta, sementara pada Juli ada 12 perusahaan dengan total nilai investasi US$11,8 juta.

"Banyak faktor yang mengakibatkan infestasi pada tiga bulan tersebut terus menurun. Selain isu upah yang akan naik, kondisi ekonomi dunia yang belum stabil juga menjadi penyebab," kata dia.

Ia mengatakan, secara akumulatif sejak Januari hingga September ada sebanyak 44 perusahaan asing berinvestasi di Batam dengan total investasi mencapai US$81,74 juta dan mampu menyerap tenaga kerja Indonesia sekitar 4.133 orang.

Berdasarkan data investasi BP Batam, pada Januari ada empat perusahaan asing dengan nilai investasi US$4 juta, Februari delapan perusahaan dengan nilai US$10,4 juta, Maret enam PMA sebesar US$9,85 juta, April empat PMA dengan nilai US$2 juta, Mei empat PMA senilai US$4 juta.

Selanjutnya Juni empat perusahaan senilai US$1,5 juta, Juli 12 perusahaan dengan nilai US$11,8 juta, Agustus lima perusahaan dengan nilai investasi US$26,6 juta, dan September dua perusahaan dengan nilai investasi US$2,2 juta.

"Yang mendominasi masih perusahaan galangan kapal, manufaktur elektronik, dan penunjang migas," kata Ilham.

Sementara itu, kata dia, pada September ada 12 perusahaan asing yang berminat mennanamkan modal sebesar US$28,2 juta. Bidang yang diminati adalah industri perakitan komputer dan elektronik, industri semi-konduktor, jasa penunjang migas, perbaikan kapal dan pembuatan kapal.

"Negara yang berminat menanamkan investasi berasal dari Malaysia, Jepang, Singapura dan Australia," kata dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar