BATAM--MICOM: Nilai investasi asing di Kawasan Pelabuhan dan
Perdagangan Bebas Batam selama September 2012 mencapai US$2,2 juta,
turun dibanding dua bulan sebelumnya.
Kasubdit Humas dan Publikasi Badan Pengusahaan Batam (BP Batam)
Ilham Eka Hartawan di Batam, Minggu (21/10), mengatakan investasi
tersebut berasal dari dua perusahaan yaitu produsen kabel listrik asal
Singapura dan perusahaan ekspor-impor asal Ukraina yang masing-masing
joint venture dengan perusahaan asal Indonesia.
Sementara itu, kata dia, berdasarkan laporan investasi bulanan
penerbitan Izin Usaha tetap (IUT) BP Batam, pada Agustus 2012 ada lima
perusahaan asing berinvestasi senilai US$26,6 juta, sementara pada Juli
ada 12 perusahaan dengan total nilai investasi US$11,8 juta.
"Banyak faktor yang mengakibatkan infestasi pada tiga bulan tersebut
terus menurun. Selain isu upah yang akan naik, kondisi ekonomi dunia
yang belum stabil juga menjadi penyebab," kata dia.
Ia mengatakan, secara akumulatif sejak Januari hingga September ada
sebanyak 44 perusahaan asing berinvestasi di Batam dengan total
investasi mencapai US$81,74 juta dan mampu menyerap tenaga kerja
Indonesia sekitar 4.133 orang.
Berdasarkan data investasi BP Batam, pada Januari ada empat
perusahaan asing dengan nilai investasi US$4 juta, Februari delapan
perusahaan dengan nilai US$10,4 juta, Maret enam PMA sebesar US$9,85
juta, April empat PMA dengan nilai US$2 juta, Mei empat PMA senilai US$4
juta.
Selanjutnya Juni empat perusahaan senilai US$1,5 juta, Juli 12
perusahaan dengan nilai US$11,8 juta, Agustus lima perusahaan dengan
nilai investasi US$26,6 juta, dan September dua perusahaan dengan nilai
investasi US$2,2 juta.
"Yang mendominasi masih perusahaan galangan kapal, manufaktur elektronik, dan penunjang migas," kata Ilham.
Sementara itu, kata dia, pada September ada 12 perusahaan asing yang
berminat mennanamkan modal sebesar US$28,2 juta. Bidang yang diminati
adalah industri perakitan komputer dan elektronik, industri
semi-konduktor, jasa penunjang migas, perbaikan kapal dan pembuatan
kapal.
"Negara yang berminat menanamkan investasi berasal dari Malaysia, Jepang, Singapura dan Australia," kata dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar