VIVAnews - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari
Elka Pangestu memaparkan data mencengangkan. Dalam setahun rata-rata 1,2
juta warga Indonesia berobat ke luar negeri. Jumlah tersebut
menyebabkan rata-rata uang Indonesia yang lari ke luar Rp1,2 triliun.
Angka
ini sangat besar dan kontraproduktif dengan upaya pemerintah Indonesia
menjadikan Indonesia sebagai wisata kesehatan. Kendati begitu, Mari
optimistis hal itu bisa dicegah. Caranya, tentu saja dengan
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan mulai dari fasilitas dan SDM.
"Saat
ini sudah banyak rumah sakit di Indonesia, baik swasta maupun
pemerintah yang memiliki sertifikasi internasional baik dari segi
pelayanan, SDM, fasilitas dan sebagainya. Diharapkan dengan data ini
tidak banyak lagi orang Indonesia yang berobat ke luar negeri karena
fasilitas dalam negeri sudah tersedia," kata Mari di Nusa Dua, Bali,
Jumat 12 Oktober 2012.
Soal pengembangan wisata kesehatan,
pemerintah sudah mengembangkan rumah sakit yang bisa melayani wisata
kesehatan di 5 lokasi di Indonesia.
Kelima lokasi tersebut antara
lain Bali, Jakarta, Surabaya, Bandung dan Manado. Wisata kesehatan
kemungkinan besar akan terus dikembangkan di beberapa lokasi lainnya.
Menurut Mari, saat ini wisata kesehatan sedang menjadi tren di dunia.
Beberapa
studi kasus menunjukkan, estimasi pengeluaran wisata kesehatan
meningkat hingga US$100 miliar pada tahun 2012. Peningkatan ini terjadi
baik untuk wellness tourism maupun untuk healthcare tourism. Peningkatan
diperkirakan mencapai 20 hingga 30 persen dari tahun 2010 yang hanya
mencapai US$78,5 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar