Metrotvnews.com, Singapura:Harga minyak mentah turun di perdagangan Asia, Rabu (14/11). Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember turun 16 sen ke posisi 85,22 dolar AS per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea juga penyerahan Desember turun 35 sen menjadi 107,91 dolar AS per barel.
Harga minyak melorot di tengah kekhawatiran situasi ekonomi Amerika Serikat dan Yunani. "Fiscal cliff" Amerika Serikat dari tingginya pajak dan juga pengurangan anggaran dikhawatirkan membawa ekonomi negara tersebut ke dalam resesi.
"Harga minyak mentah turun...di tengah kekhawatiran seputar permintaan yang menurun dalam suplai pasar yang bagus serta karena Amerika Serikat dan Eropa yang tengah berjuang dengan kondisi ekonomi yang fragile," kata Phillip Futures dalam sebuah laporannya.
Harga minyak juga berada di bawah tekanan dari Badan Energi Internasional (International Energy Agency/IEA) yang menurunkan estimasi permintaan minyak global pada kuartal terakhir tahun ini dan untuk 2013.
IEA--yang mewakili negara-negara konsumen minyak--memprediksi permintaan global akan meningkat dengan 670.000 barel per hari (BPD) pada 2012 menjadi 89,6 juta barel per hari. Angka ini 60.000 barel per hari lebih rendah ketimbang proyeksi sebulan lalu.
Untuk tahun depan, IEA yang berbasis di Paris itu memperkecil kenaikan untuk prediksi permintaan global menjadi 90,4 juta BPD--100.000 barel lebih rendah ketimbang sebelumnya--dikarenakan pelemahan di negara maju.
Sekjen Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) Abdullah El-Badri mengatakan tingginya pasokan dan juga ulah spekulan telah menyebabkan naiknya harga minyak.
"Di mana tidak terjadi kekurangan minyak di manapun di dunia, stok sangat tinggi (dan) OPEC mempunyai kapasitas yang kuat," kata El-Badri kepada delegasi pada acara industri "Oil and Money" di London, Inggris, Selasa kemarin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar