BAGI para penggemar yang masih ingat, November 1982 merupakan bulan di mana Mercedes-Benz pertama kali masuk ke segmen kompak 30 tahun lalu lewat model W201 yang di Indonesia dikenal sebagai 190E atau 'Baby-Benz'.
Sedan kompak legendaris ini dirancang oleh Bruno Sacco dan mengusung fitur multi-link rear suspension yang awalnya bermesin bensin 2.0 liter bertenaga 88 hp untuk model 190 dan 120 hp untuk model 190E.
Di tahun 1983, kendaraan ini mendapatkan tambahan model yaitu mesin diesel empat silinder 71 hp pada model 190 D dan model sporty 190E 2.3-16 yang ditenagai oleh mesin empat silinder baru 16-valve bertenaga 182 hp.
Beberapa tahun kemudan, jajaran sedan kompak Mercedes ini tumbuh berkembang mencapai puncaknya pada 1988 dengan kehadiran sedan sport kompak 190E 2.5-16 yang mampu menghasilkan daya 192 hp dan pada pengembangan akhir menghasilkan 232 hp lewat model Evolution.
Kendaraan tersebut merupakan dasar mobil Mercedes-Benz saat terjun ke ajang balap mobil turing Jerman DTM yang menang pada 1992 dengan AMG-Mercedes 190E Evolution II yang dikemudikan oleh pembalap Klaus Ludwig.
Mercedes 190E diproduksi hingga lebih dari 10 tahun dan mengalami facelift sebanyak dua kali pada 1988 dan pada 1991. Baby-Benz ini terjual secara global sebanyak 1.879.629 unit sebelum akhirnya digantikan pada 1993 oleh W202 yang dikenal sebagai C-Class sebagai nama resmi jajaran sedan kompak Mercedes mulai saat itu.
Karena kepopulerannya di seluruh dunia lewat sebutan 'Baby-Benz', sebutan tersebut di Indonesia menjadi nama pengganti yang salah kaprah. Sejak saat itu, semua mobil berlogo 'three-pointed star' disebut sebagai 'Baby-Benz'. Padahal julukan tersebut sejatinya hanya ditujukan untuk model 190 alias W201.
sumber: mediaindonesia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar