San Fransisco, KompasOtomotif - General Motors menyatakan akan lebih fokus pada pengembangan mobil hibrida plug in dan listrik murni ketimbang rival abadi Toyota yang tengah menikmati pasar hibrida konvensional. Product Chief GM Mary Barra mengatakan, dengan mempersempit target masa depan, kami berusaha mempertahankan posisi dengan model andalan Chevrolet Volt hibrida plug in. GM juga berencana menampilkan Spark listrik di ajang Los Angeles Auto Show, yang dibuka 28 November ini.
"Fokus utama strategi elektrifikasi GM ada pada plug in yang akan mengubah cara orang berpergian dan potensi besar keinginan punya kemampuan mengisi energi di rumah sendiri," beber Berra dilansir Autonews (14/11/2012).
Dijelaskan, dirinya telah bekerjasama dengan tim global dalam beberapa bulan terakhir untuk lebih fokus. Sebelumnya, GM terlihat bingung mau ke mana dengan mengejar beberapa teknologipowertrain , tetapi langkah ini dinilai terlalu boros. "Kami perlu mengedukasi teknologi mana yang paling potensial menciptakan nilai terbaik bagi konsumen dan perusahaan kami," beber Barra.
Teknologi hibrida konvensional, saat ini benar-benar didominasi Toyota. "Itu memang penting. Tapi, kami pikir teknologi plug in akan menjadi sangat penting dalam beberapa tahun ke depan nantinya," lanjut Barra.
eAssist
Selain fokus pada dua model teknologi itu, GM juga berniat mengembangkan teknologi yang disebut dengan "eAssist mild-hybrid". Konsepnya mirip dengan hibrida konvensional, hanya menggunakan ukuran baterai dan motor yang lebih kecil untuk membantu kinerja mesin dalam kondisi tertentu.
Teknologi eAssist tidak bisa menggerakkan kendaraan hanya mengandalkan motor listrik saja, tapi bisa meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar sampai 25 persen. Teknologi ini sudah disematkan pada Buick LaCrosse yang diluncurkan sejak tahun lalu. Juga sudah diterapkan pada Buick Regal dan Chevrolet Malibu, menyusul generasi terbaru Chevrolet Impala yang siap diluncurkan awal tahun depan.
Sampai Oktober 2012, GM mengaku telah melego 26.000 unit mobil berteknologi eAssist. Sampai 2017, mereka berharap bisa menjual 500.000 unit mobil di pasar global ditambah sebagian kecil dari mobil listrik. Jumlah itu setara dengan 6 persen dari total penjualan 9 juta unit di pasar global pada 2011.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar