THE HAGUE, Kompas.com - Seorang penjaga garis atau asisten wasit sebuah pertandingan sepakbola di Belanda dinyatakan mati klinis setelah dipukuli sejumlah pemain remaja.
"Dia dinyatakan meninggal dunia secara klinis," kata jurubicara polisi Bernhard Jens.
Polisi menahan tiga pemain yang baru berusia 15-16 tahun dari klub Nieuwe Sloten, Amsterdam. Mereka dituduh memukuli sang penjaga garis sesaat setelah klub mereka menghadapi klub Buitenboys, Almere, Minggu (2/12).
Media Belanda juga menyebut bahwa penjaga garis yang malang tersebut berulangkali juga dilecehkan para pemain sepanjang pertandingan. Saat dikeroyok, ia menerima tendangan di bagian kepala.
Sore harinya, penjaga garis tersebut merasa tidak sehat dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Setelah kejadian tersebut, polisi mencokok tiga tersangka pelaku dari rumah mereka di Ameseterdam pada Minggu malam. Mereka kemudian dikeluarkan dari Nieuwe Sloten dan klub tersebut memutuskan mundur dari kejuaraan musim ini.
Kejadian ini disesalkan Menteri Olahraga Belanda, Edith Schippers. "Mengerikan sekali bila hal semacam itu terjadi di lapangan olahraga Belanda," kata Schippers. "Ini tidak ada hubungan dengan olahraga tersebut dan tak dapat diterima."
Badan sepakbola Belanda (KNVB) juga menyesalkann peristiwa ini. "Kejadian ini sering berlangsung pada usia ini (15-16 tahun).
Ini memang masa-masa usia yang sulit."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar